Fermentasi merupakan salah satu cara pengawetan bahan pangan yang
umumnya bertujuan mengurangi jumlah mikroba. Pada proses fermentasi,
mikroba yang dikehendaki diusahakan tumbuh dan berkembang biak sehingga
populasinya besar dan metabolismenya ditingkatkan. Salah satu produk fermentasi ikan yang sangat populer di Indonesia adalah ikan peda.
Peda merupakan produk fermentasi
yang dibuat dengan penambahan garam dalam jumlah tinggi yaitu dengan
perbandingan berat ikan dan garam kira-kira 3:1, atau sekitar 25 sampai
30%. Jenis ikan yang biasa difermentasi menjadi peda adalah ikan laut
dari jenis ikan kembung betina (Rastrelliger neglectus) dan ikan kembung jantan (Rastrelliger kanagurta).
Pada fermentasi ikan
peda, terjadi penguraian senyawa kompleks protein menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana dalam kondisi yang diatur sesuai
kebutuhan. Peda yang bermutu baik berwarna merah kecoklatan karena
terjadi oksidasi lemak, sedangkan cita rasa yang khas pada peda diduga
disebabkan oleh terbentuknya senyawa metil keton selama fermentasi.
Penggunaan
garam dalam fermentasi bertujuan untuk menyeleksi mikroba tertentu dan
menghambat pertumbuhan mikroba yang dapat menghasilkan racun. Meskipun
mengandung garam dalam jumlah yang tinggi, pada ikan
yang difermentasi masih terus berlangsung proses autolisis terhadap
protein dan lemak, juga berlangsung proses enzimatis lainnya. Perbedaan
konsentrasi garam yang digunakan pada proses fermentasi akan memberikan hasil atau mutu peda yang berbeda pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar